3 Syarat Diterimanya Amal Sholeh

Amal sholeh merupakan segala sesuatu yang perbuatan yang dilakukan oleh manusia dan bermanfaat antar sesama. Telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-‘Ashr (103 : 2 – 3) yang artinya adalah “Sesungguhnya manusia berada di dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”.

Pada ayat tersebut dapat kita pahami bahwa manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, orang-orang yang melakukan amalan sholeh atau amalan kebajikan, orang-orang yang saling menasehati untuk kebenaran dan orang-orang yang saling menasehati untuk kesabaran.

Selain itu, pada surat Al-Kahfi (18 : 110) yang artinya “Katakanlah : Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan amal sholeh dan janganlah dia mempersekutukan sesuatu apapun dalam beribadah kepada-Nya”.

Pada ayat diatas, dijelaskan bahwa seseorang yang ingin berjumpa dengan Allah SWT maka dia harus mengerjakan amalan sholeh serta hendaknya jangan sekali-kali mempersekutukan Allah SWT.

Iman dan amal sholeh tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Seseorang yang beriman namun tidak pernah melakukan amalan sholeh maka keimanan orang tersebut tidak akan ada artinya, tetapi sebaliknya orang yang melakukan amalan sholeh namun tidak didasari dengan iman yang benar kepada Allah SWT maka amalan yang orang tersebut lakukan tidak akan ada nilainya di hadapan Allah SWT.

Dengan kata lain, keimanan harus dibuktikan dengan adanya amalan sholeh dan amalan sholeh harus dilakukan dengan dilandasi keimanan kepada Allah SWT.
Suatu amalan sholeh akan ada artinya bila memenuhi 3 syarat, 3 syarat tersebut antara lain :
  1. Syarat yang pertama yaitu dalam melakukan amalan sholeh dilakukan dengan mengetahui ilmunya dahulu.
  2. Syarat yang kedua yaitu dalam melakukan amalan sholeh harus dikerjakan semata-mata karena mengharapkan ridho dari Allah SWT dengan niat yang iklas tidak mengharapkan balasan dari orang yang dia tolong.
  3. Syarat yang ketiga yaitu dalam melakukan amalan sholeh hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Amalan sholeh harus dikerjakan mengetahui ilmunya dan dilakukan sesuai dengan A-Qur’an dan Al-Hadist. Sesuai dengan sabda Rasulullah S.A.W. “Barangsiapa yang mengerjakan amalan yang tidak ada tuntunannya dari kamu, maka amalan itu akan tertolah disisi Allah SWT” (H.R. Muslim).

Dan janganlah pernah kalian menghina orang yang melakukan amalan sholeh karena amalan yang sedikit, karena nilai sebuah amalan bukan dinilai dari banyak sedikitnya amalan sholeh yang dilakukan namun berada pada niat dan keikhlasan ketika melakukan amalan sholeh.

Nilai iklas seseorang hanyalah Allah SWT yang mengetahuinya, Allah SWT akan mencintai hambanya yang selalu melakukan amalan sholeh karena ikhlas dan secara terus menerus walaupun hanya sedikit.

Rasulullah S.A.W pernah bersabda yang artinya “Dari Abu Dzar Jundub Bin Junadah r.a. berkata Nabi S.A.W. bersabda kepadaku janganlah sekali-kali kamu mencemooh perbuatan baik seberapa pun kecilnya, walaupun perbuatan baik itu hanya berupa penyambutan terhadap saudara dengan muka yang berseri-seri” (H.R. Muslim).

Dari hadist diatas dapat kita pahami, walaupun amalan yang kita lakukan hanya berupa wajah yang berseri atau hanya dengan senyuman kepada orang lain dan dilakukan dengan hati yang ikhlas, itu sudah termasuk ke dalam amalan sholeh. Jadi janganlah ragu untuk melakukan amalan sholeh terhadap saudara kita walaupun hanya dengan senyuman.

0 Response to "3 Syarat Diterimanya Amal Sholeh"

Post a Comment